Hari ini ketika kita berbicara tentang lembaga kemahasiswaan BEM STAIN Samarinda maka kebanyakan kita akan menemukan sikap acuh/ tidak peduli dari mahasiswa. Dimana-mana mahasiswa kebanyakan, sibuk dengan aktivitas akademiknya, aktivitas beasiswanya, sibuk dengan tugas-tugas kuliah. Maka sesungguhnya mahasiswa jenis ini adalah jenis mahasiswa yang tidak secara total mengamalkan tri dharma perguruan tinggi. Melupakan salah satu tugasnya terutama pengabdian kepada masyarakat, untuk mengawal isu-isu kemasyarakatan.
Mengapa ?? Hal ini mungkin dilatarbelakangi oleh rasa trauma terhadap BEM STAIN Samarinda. Sebab memang selama ini, mungkin saja tidak ada manfaat yang dapat mereka-mahasiswa- rasakan. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan besar kita hari ini. Kondisi BEM STAIN Samarinda yang cenderung ”jatuh tanpa bangun” mungkin juga menjadi salah satu alasan yang semakin memperparah keadaan.
Hari ini kalau kita mengamati,idealnya minimal ada enam sifat yang harus dimiliki oleh seorang Mahasiswa ;Rasional,Analisis,Kritis,Ilmiah,Sistematis dan Objektif.Setidaknya pointer nomor tiga adalah sifat yang selalu didengung-dengungkan,namun kenyataannya sifat yang seharusnya kritis malah menjadi krisis,dikarenakan sikap apatis dan acuh tak acuh yang ditonjolkan.
Tidak dapat dipungkiri lagi,bahwa seluruh Mahasiswa STAIN Samarinda menginginkan perubahan kedepan yang lebih baik.Anehnya,keinginan yang begitu mulia tersebut tidak dibarengi dengan langkah konkrit.
Sampai kapan kita mau berkhayal ????
Kalau tidak ada langkah awal untuk selanjutnya diikuti dengan langkah-langkah besar dan brilliant,yang selanjutnya akan menghasilkan tujuan yang diinginkan.
Mungkin kalimat inilah yang perlu ditanamkan pada diri setiap individu “dibutuhkan usaha luar biasa untuk mencapai target yang luar biasa.”
Ciri orang yang hidup adalah BERGERAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar